Vendor Android Apa Saja yang Sering Lalai Update Keamanan?

Andriodkitabisa - Pembaruan fitur keamanan merupakan salah satu hal yang seringkali dilakukan oleh pihak Google terhadap OS mereka, yakni Android. Hal ini dikarenakan OS tersebut merupakan OS Open Source, yang berarti siapapun dapat memodifikasi OS Android.

Google Klaim Keamanan Android Meningkat pada 2017 - Tekno Liputan6.com

Namun sayangnya, meski penting, beberapa vendor dikabarkan lalai dalam melakukan pembaruan keamanan ini. Hal ini terungkap setelah beberapa peneliti melakukan penelitian terkait masalah keamanan di berbagai perangkat Android.

Menurut Security Research Labs, pihak yang melakukan penelitian ini, mengungkap jika para vendor telah berbohong kepada para penggunanya terkait masalah tersebut. Para vendor mengatakan jika mereka telah melakukan pembaruan keamanan di sebuah perangkat, padahal nyatanya hal tersebut tidak terjadi.

Para peneliti, yakni Karsten Nohl dan Jakob Lell mengaku telah mengamati hal ini selama 2 tahun terakhir. Tak kurang, sekira 1.200 perangkat Android telah mereka periksa dalam melakukan penelitian ini.

Ironisnya, hal yang kemudian dianggap sebagai ’patch gap’ ini menjadi praktik wajar di kalangan vendor. Hal ini berlaku bagi vendor kecil hingga vendor besar sekalipun. Mulai dari Samsung, Sony, Xiaomi, OnePlus, Nokia, HTC, Huawei, LG, ZTE, dan seterusnya melakukan hal ini.

Akan tetapi, dari keseluruhan vendor, ada dua pihak yang paling banyak berbohong soal patch gap ini. Melansir dari laman Engadget, TCL dan ZTE terbilang paling parah, yakni rata-rata melewatkan lebih dari empat pembaruan patch.

HTC, Huawei, LG, dan Motorola mengikuti kedua vendor tersebut dengan melewatkan setidaknya empat pembaruan. Sedangkan Xiaomi, OnePlus, dan Nokia melewati tiga pembaruan.

Sedangkan Samsung dan Sony rata-rata melewatkan satu pembaruan saja. Dan Google menjadi vendor paling rajin melakukan pembaruan keamanan tersebut, demikilanlah seperti telah dirangkum dari laman Engadget, Minggu (15/4/2018).

Tim peneliti juga menemukan pembaruan yang sering dilewatkan adalah pembaruan chipset. Chipset milik Samsung dikatakan yang paling banyak melewatkan pembaruan ketimbang MediaTek. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan perangkat dikarenakan adanya bug di sebuah prosesor.

Namun pihak Google berdalih jika hal ini bisa terjadi karena beberapa perangkat tertentu tidak tersertifikasi oleh mereka. Hal ini menyebabkan perangkat tersebut tidak mendapatkan pembaruan keamanan.

Akan tetapi, tetap saja masyarakat akan merasa dirugikan karena mereka merasa dibohongi. Apalagi, dengan tidak dibubuhinya pembaruan ini, membuat perangkat mereka lebih mudah terpapar oleh virus atau bahkan serangan dari para peretas.